Sabtu, 28 Agustus 2010

Hureee akhirnya sembuh....

Setelah 1 bulan lebih Aretha dilanda batuk yang parah, dan mengakibatkan semuanya heboh...akhirnya dia berangsur-angsur sembuh juga...
Segala treatmen sudah dilakuin untuk kesembuhannya jadi kalau ditanya apa yang mengakibatkan dia sembuh, udah ga tahu lagi deh yang mana.
Jadi untuk kesembuhannya Retha gw kasih treatment :
1. Obat dari dokter (tapi bukan AB sih)
2. Dibantu uap atau nebulizer sendiri (NACL 30 cc, vulmicort 1/2 ampul sama ventolin 1/2 ampul) selama 2 malam berturut-turut
3. Minum propolis (hehehe andalan nih )
4. Minum madu Honey Manuka (buset deh mahal bener nih 500 gram harganya Rp 450.000.
5. Diolesin transfulmin
6. Dijemur tiap pagi
7. Diterapi lagi alerginya nanti ada tulisan khusus nih buat cerita terapi alergi ini
7. Dan at least but the most important didoakan oleh kami berdua, doa rosario pembebasan
Dan akhirnyaaaa....setelah hari ke empat dia mulai menunjukkan tanda-tanda kesembuhan dan akhirnya sembuh totalllll.
Terima kasih Tuhan...:)

Jumat, 27 Agustus 2010

Serenity Prayer

Gw sekarang ini lagi baca salah satu buku serial chicken soup, tapi edisi kali ini sedikit berbeda. Chicken soup kali ini tentang Life Lessons. Gw recomended banget buku ini. Memang edisinya tentang Life lessons dimana banyak kisah2 nyata orang2 yang membantu kita untuk mencintai kehidupan yang kita jalanin sekarang ini.
Waktu gw nunggu dokter untuk minta saran lagi tentang paru2 gw, gw sempet baca buku ini dan pas banget salah satu ceritanya mengisahkan tentang orang yang sembuh dari penyakitnya walaupun sangat parah sekali karena akhirnya mereka mengubah pola pikirnya. Jadi ada yang sembuh dengan cara kita harus memiliki hubungan yang sangat baik dengan tubuh kita, bersedia masuk ke dalam diri sendir dan menunjukkan kepada tubuh kita bahwa kita sangat menyayanginya. Jadi sayangi tubuhmu, sayangi dirimu. Terus banyak lagi deh yang lain, misalnya kita harus mempelajari bahasa tubuh kita, dan mengikuti isyarat tubuh kita. Susah deh dijelasin harus baca buku itu dari awal sampai akhir,tapi gw jadi terinspirasi kalao gw pasti bisa sembuh, itu hanya merupakan pilihan dan pilihan gw adalah " GW MAU SEMBUH".
Tapi di lain sisi, buku itu juga menyadarkan gw ada keterbatasan dalam diri gw dan hanya Tuhan yang bisa melepaskan keterbatasan itu. Di buku itu ada satu alinea yang menyuruh kita mengulang2 doa ini, mungkin udah pada tahu juga yah biasanya disebutnya
" SERENITY PRAYER"

Tuhan, berilah aku ketentraman
Untuk menerima segala sesuatu yang tidak dapat kuubah,
Keberanian untuk mengubah segala sesuatu yang dapat kuubah,
dan Kearifan untuk mengetahui perbedaan keduanya

Belakangan ini gw selalu mengkawatirkan keadaan Aretha apakah dia tidak kenapa-napa, saking kawatirnya kadang gw sampe down sendiri.
Tapi akhirnya gw tahu, ada beberapa hal yang mungkin maximal gw bisa lakukan. Gw dah ke dokter, dah lakukan pencegahan...dan gw seharusnya tahu, biarkan Bapa yang menclosing segala tindakan gw, karena penutupan dari Bapa biasanya adalah penutupan yang berujung indah.


Senin, 23 Agustus 2010

Aretha 17 months

Aggggh...lupa rasanya kalo putri kecil gw sudah berulang bulan lagi. Tapi kali ini di ulang bulannya yang ke ke 17 gw merasa lebih banyak sedihnya karena Aretha sudah berkali-kali dibawa ke dokter tetapi batuk dan pileknya tidak kunjung sembuh juga. Plus berbagai kejadian yang gw dah ceritakan sebelumnya, test mantoux, TB dan lain-lain.
Tapi di luar segala hal itu gw dan Riva bersyukur Tuhan teramat baik, mengirimkan mahluk mungil yang tiada tandingannya dan luar biasa bagi kami berdua. Dia seperti vitamin yang luar biasa di pagi hari. Panggilan munggilnya " Mommy...mommy...Daddy...Daddy...seperti imboost yang melebihi vitamin apapun di dunia ini.
Gw mencintai dia dengan penuh syarat. Ternyata gw mengalami jatuh cinta yang lebih dalam lagi..dan gw tahu bahwa semua ibu di dunia pasti memiliki rasa yang sama...Gw berharap rasa jatuh cinta gw ini 17 tahun kemudian ataupun berulang bulan, berulang tahun akan tetap sama terhadap putri gw yang satu ini. Gw berharap dia bisa tetap menjadi vitamin bagi kami berdua dan gw juga berharap kami bisa memberikan yang terbaik kepada dia.
Gw ga cerita banyak di ultah bulannya kali ini. Aretha tambah lucu..kosakatanya bertambah banyak..dia sudah bisa berinteraksi dengan orang lain...mampu mengikuti omongan orang lain...sudah sedikit banyak bisa mengutarakan keinginannya...
Aretha tepat 17 bulan dibawa ke dokter Hanifah lagi karena batpilnya itu dan ditimbang BB: 14 kg TB : 82 cm.
Selalu sehat anakku sayang..cepatlah besar..Jadilah selalu bintang terang bagi orang-orang yang menyayangimu, dan teruslah berjalan di jalan Kasih Kristus. We love U So Much

Kejujuran

Ternyata untuk berkata jujur itu sulit yah. Pada saat gw dibilang sakit TB, rasanya mulut ini enggan berbicara dengan orang lain terutama temen2 di group Gals. Terpaksa kebohongan yang dilontarkan kepada mereka, dengan bilang sakit yang gw derita itu bronchitis dan asma. Kenapa...kenapa sulit sekali yah bicara jujur sama mereka...ternyata mungkin mereka belum sepenuhnya gw jadikan bagian dari keluarga gw, beda dengan Sania yang gw sudah anggap bagian dari keluarga gw. Gw dengan mudahnya berbicara jujur dengan dia tapi dengan yang lainnya kayanya masih ga sanggup. Gw tahu penyakit TB tuh kayanya penyakit yang sepertinya penyakit yang bagaimana gitu...walaupun sebenernya untuk Indonesia penyakit TB ini penyakit yang umum dijumpai di semua kalangan dan bukan hanya mereka yang miskin saja, tetapi memang penyakit TB ini identik dengan kemiskinan.
Pada saat salah satu temen Riva tahu, langsung gw ngomel sama Riva karena gw pikir dia yang kasihtahu, ternyata secara kebetulan dia bertemu dengan sus gw waktu di dokter.
Akhirnya dengan segala cara kenyataan ditutupin dengan cerita2 yang lainnya agar semua orang tidak tahu.
Kenapa yah untuk jujur saja sulit??? Gw sebenernya pengen bercerita jujur sama mereka tapi takutnya mereka tidak bisa terima, karena mereka pasti takut secara mereka juga punya anak-anak. Gw pun kalau di posisi mereka akan seperti itu, takut anak gw tertular, yah namanya juga insting seorang ibu. Gw mengerti hal itu, makanya walaupun kejujuran belum bisa gw lakukan kepada mereka, gw sudah cukup tahu diri untuk menjaga jarak lebih dahulu sampai akhirnya gw bisa dinyatakan sembuh.
Sedih hati gw untuk tidak bisa jujur..tapi mungkin someday saat orang2 lain atau bahkan mereka tahu mengenai blog ini dan juga membaca mereka bisa tahu isi hati gw. Saat ini gw berani untuk nulis di blog ini karena gw tahu tidak ada satupun orang yang membaca blog ini..Someday I'll tell them, hope.......

Hikmah...

Ternyata dari semua hal yang terjadi, kadang kita bisa mengambil hikmah yang terjadi. Mungkin Tuhan terlalu sayang sama gw dan Riva. Dia tidak mau kami benar-benar menjadi domba yang hilang. Jadi sebelum kami benar2 hilang, pada saat kami berlari, ikatan di kaki kami mulai menghambat kami. Kejadian Aretha yang batuk tidak sembuh2 akhirnya membuat gw berani untuk memeriksakan paru2 gw dan mungkin kalo Retha ga sakit apa2, penyakit TB yang mendera gw akan benar2 menjadi bahaya laten dan someday akan benar2 membahayakan buat gw.
Dan dari hasil pemeriksaan itu pula, diketahui HBsAg gw positig yang artinya gw sudah mengidap infeksi hepatitis B, yang mungkin gw hanya sebagai carrier tapi itu artinya Tuhan menegur gw untuk lebih berhati-hati untuk menjaga badan gw.
Tapi dari semua hal itu yang gw kawatirkan hanya Aretha dan suami gw, sepanjang hari gw berdoa hanya gw saja yang terkena penyakit ini dan jangan ke mereka. Rasanya gw bersedia mengorbankan apapun untuk mereka.
Jadi hikmahnya dari semua itu...gw dan suami gw mulai berdoa kembali, dan kali ini kami berdoa "Rosario Pembebasan", doa yang sama kami panjatkan pada saat kami memohon pembebasan Aretha dari sakit lehernya. Dan memang mukzizat yang nyata doa Rosario Pembebasan yang kami panjatkan benar terjadi. Aretha sembuh tanpa syarat untuk penyakit tortikolisnya. Tapi sayangnya setelah itu kami lengah dan mulai lari lagi dari Tuhan, kami tidak pernah berdoa bersama lagi, kami tidak mempersatukan diri kami lagi lewat doa dan permohonan.
Semoga kali ini doa kamipun dikabulkan tetapi kami juga bertekat bahwa doa akan terus kami panjatkan sampai akhir hayat kami dan bukan hanya pada saat kami memerlukan saja tetapi kami sekarang telah diketuk bahwa doa yang baik adalah " Penyembahan, Tobat dan juga permohonan." Jadi bukan hanya melulu permohonan yang dipanjatkan kemudian kabur begitu saja.
Dalam hati gw berkata " Tuhan Ampunilah aku orang berdosa ini"

The Result

Pagi-pagi bener gw ma Riva udah pergi ke RS Siloam, tujuannya buat daftarin Aretha ke dokter Victor, 2nd opinion sekalian juga ngecheck Aretha yang udah lama banget ga sembuh batpilnya. Pas sampe sana udah banyak kayanya suruhan orang-orang untuk daftarin anak-anaknya juga, kebanyakan yang disuruh kayanya supir tuh..enak bener yah...secara gw ama Riva terpaksa bangun pagi demi daftarin, sedangkan mereka tinggal nyuruh supirnya. hihihi..ngiri aja kerjaannya. Dokter Victor udah 2 kali gw coba daftar tapi selalu ga kebagian tempat dan udah dibilang full, nah sekarang was2 deh soalnya ini hari pertama Dokter Victor masuk lagi setelah beberapa hari cuti, dah pasti dong pasiennya ngejublek.
Tapi...untungnya Tuhan masih berkati nih, Retha dapet nomor 6 lumayan deh berarti ga begitu jauh. Habis itu kita balik dulu ke rumah dan jam set 10 baru berangkat lagi secara katanya jam prakteknya baru mulai jam 9 dan setiap anak rata-rata diperiksa 10 sd 15 menit.
Ternyata oh ternyata sampai sana, satupun belum ada yang diperiksa, katanya begitu nyampe dokter langsung visit ke atas dan belum balik sampai jam 10 lebih.
Retha ditimbang beratnya 14.2 tapi pakai baju sih sedangkan pampers udah dilepas. Dan akhirnya masuk juga ke ruangan dokter sekitar jam set 12 an
Sampai sana ditanya dokter nanya prosedur yang standar palingan nanya sudah berapa lama batpilnya? ada demam ga? dan kebanyakan di pagi, siang atau malam. Jadi gw jawab deh semuanya. Udah gitu Aretha diperiksa, dia kayanya trauma deh kebanyakan diperiksa belakangan ini jadi dia nangis sampe muntah. Habis itu Retha dibawa keluar soalnya gw mau diskus banyak ama dokter..
Sampe situ sih Dokter Victor masih bilang semua prosedurnya sudah benar. Retha kan test mantouxnya negatif tapi dekat dengan penderita TB maka prosedurnya diberikan obat pencegahan yaitu INH selama minimal 3 bulan.
Dokter bilang Aretha sih kayanya batpilnya karena alergi, tapi juga ga boleh kebanyakan minum obat2 an seperti ini, jadi kalau batpilnya tidak membaik, dokter akan foto dan pengobatannya lewat inhaler aja. Terus pesen dia agar test mantoux 5-6 bulan mendatang.
Oh iya selain itu gw juga cerita tentang hasil test darah gw yang menunjukkan HBsag gw positif 75, dia bilang ga usah kawatir banyak yang positif tapi juga tidak kenapa-napa.
Gw sempet nanya : "Dok, gimana tentang Aretha mengenai hasil saya ini?"
Dokternya bilang : " Ga pa2 kok, dia kan sudah lengkap divaksin kan?"
Gw : "sudah dok"
Dokter : " Ya udah berarti ga pa2 pasti dia sudah ada antinya, nanti kapan2 test darahnya aja untuk liat dia sudah ada antinya atau tidak." (sambil dia kasih pengantar lab gitu)
Sebenernya gw lupa dulu pas gw hamil gw ditest ga sih HBsag gw? gw lupa banget tapi rasanya pernah dan hasilnya negatif, makanya gw ga imun aretha sesaat setelah dia lahir, sekarang jadinya gw nyesel, soalnya duluuuu banget pas gw medichal check up gw dibilang bahwa gw carrier, tapi kan dulu gw masih bloon dan ga ngerti banget hasilnya jadi gw cuekin, tapi kan pas awal hamil gw periksa darah semuanya negatif...Duh...tambah satu lagi deh kekawatiran gw...kalo kaya gini gimana gw bisa sembuh cepet :( Yang ada hanya kawatir mulu...

Jumat, 20 Agustus 2010

Senin, 16 Agustus 2010

48 Jam Penantian yang sangat melelahkan

Menjadi seorang ibu ternyata merupakan sesuatu hal yang benar2 tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Mungkin orang lain yang belum menjadi seorang ibu tidak bisa merasakan apa yang kita rasakan. Pada saat sudah terjun kedalamnya barulah tahu apa artinya seorang ibu. Seorang ibu ternyata tidak bisa egois dengan dirinya sendiri.
Bukan...bukan itu yang ada dipikiranku...yang ada di pikiranku " Gimana Aretha?" Apakah dia bisa tertular?" Apakah dia sudah tertular?" Ya Tuhan tolong lindungi anakku.
Tidak ada terbesit satupun pikiran tentang bagaimana aku selanjutnya dengan penyakit ini, tapi yah itu hanya Aretha...Aretha...Aretha saja yang terpikirkan.
Selama beberapa hari dari mulai Aretha ditest mantoux, aku juga mulai minum pengobatan TB tersebut. Tetapi karena pikirannya selalu di Aretha dan rasa kawatirnya benar2 dashyat, hampir tiap jam aku menangis karena selalu kepikiran bagaimana nanti dengan Aretha, bagaimana kalao dia benar2 tertular dan hasil test mantouxnya positif? Dan untuk tahu hasilnya dibutuhkan waktu minimal 48 Jam untuk membaca hasil test tersebut.
Apakah dia mampu minum obat sebanyak itu? Apakah tubuhnya akan bertambah kurus? Apakah dia akan merasakan kesakitan, bagaimana efek sampingnya ke dia?
Semakin lama kekawatiran mendesak ke dada, dan berujung imbas pada rasa sakit yang amat sangat di lambung.
Sudah beberapa hari semenjak minum obat tersebut ditambah rasa khawatir, rasanya tidak bisa lagi merasakan hidup yang benar2 santai lagi.Mual menyerang, badan benar2 lemas dan tidak mampu beraktivitas apapun. Hampir setiap jam bahkan terbangun di tengah malam hanya berusaha melihat tonjolan di kulit Aretha dan kemudian menghela nafas lega karena tidak melihat benjolan apapun terbentuk di hasil test mantoux tersebut. Ini merukapan 48 Jam penantian yang sangat melelahkan bagiku ditambah kondisi batuk Aretha yang tidak membaik sama sekali.
Ingin rasanya berteriak " Tuhan...aku tidak sanggup !"

Sabtu, 14 Agustus 2010

Test Mantoux yang ke dua kalinya

Duh miris deh, Aretha semenjak yang radang itu, sampai sekarang belum sembuh batuknya bahkan kayanya berat banget, banyak slem. Udah 2 kali di bawa ke dokter semenjak terakhir di Medistra dengan Eric Gultom, tetep ga menunjukkan hasil yang membaik. Makanya gw rada ketakutan dan memutuskan untuk bawa Aretha lagi untuk ke dokter supaya ditest mantoux lagi, sementara gw juga check ke dokter untuk periksa paru2.
Riva dan sus yang bawa ke dokter Hanifah sementara gw sendirian ngecheck ke spesialis paru di RS PIK. Gw berharap banget supaya hasil test mantoux Aretha negatif. Ini dah kedua kalinya Aretha gw lakuin test kaya gini, terakhir waktu dia umur 7 bulan dan ternyata sekarang harus mengulang kaya gini lagi. Udah malah test BCG Retha kayanya fail soalnya ga muncul bisul di pahanya.
Yang mau tahu test mantoux tuh apa. Ini gw copy paste dari artikel Dr Wati:

Kenapa tes Mantoux
Infeksi tuberkulosis adalah hal yang perlu diwaspadai di negara kita karena Indonesia adalah negara endemik TB. Anak-anak kita bisa saja terkena infeksi ini. Salah satu cara mendiagnosis TB pada anak adalah dengan
tes Mantoux. Kebetulan juga baru-baru ini di milis sehat terjadi "perdebatan" tentang tes Mantoux ini. Apakah terjadi karena penumpukan sel darah putih?  Mungkin tidak ada salahnya juga kalau kita coba bahas di sini, ya.

The Story Behind.. (Konsep antigen ? antibodi)
Tubuh kita mempunyai banyak sekali pelindung. Tuhan sudah menciptakan kita dengan sistem pertahanan yang lengkap dari yang kasat mata seperti kulit sampai sistem imunitas tubuh untuk melindungi kita dari invasi virus,bakteri, jamur, atau parasit. Bila ada zat asing (misalnya virus) yangberhasil lolos dari pertahanan tubuh eksternal kita (kulit, mukosa, airliur) sistem imunitas kita akan bekerja. Berbagai sel yang bertugas untuk memerangi zat asing ini akan sibuk bekerja. Sel yang bertugas untuk melindungi tubuh adalah sel darah putih. Kelima tipe sel darah putih (netrofil, eosinofil, basofil, limfosit, dan monosit) akan aktif bekerja melawan zat asing yang masuk. Salah satu sel yang paling aktif dan gigih melawan zat asing yang masuk adalah limfosit. Limfosit terdiri dari 2 jenis sel, yaitu sel B dan sel T. Saat zat asing masuk kedalam tubuh, kedua jenis limfosit ini akan langsung aktif dan mulailah serangkaian proses imunitas untuk melawan zat asing tersebut. Sel B kemudian akan membentuk imunitas humoral (hormon) yang dapat dengan cepat menyebar ke seluruh tubuh sedangkan sel T akan membentuk imunitas selular (mengaktifkan 3 macam sel T yang lain: sel T pembunuh, sel T penolong, dan sel T penekan) yang responnya lebih lambat. Sistem kekebalan ini bersifat spesifik untuk setiap antigen dan memiliki komponen memori sehingga setiap saat, sewaktu zat asing yang sama masuk ke dalam tubuh, sistem imunitas kita sudah mengenalnya dan langsung memberikan reaksi. Pada beberapa orang, sistem imunitas ini sangat mudah dipicu oleh zat-zat yang sifatnya alergenik. Respon yang diberikan juga berlebihan. Proses yang terjadi ini disebut hipersensitivitas. Secara umum ada 2 tipe hipersensitivitas; hipersensitivitas tipe cepat (misal asma, alergi kulit) dan hipersensitivitas tipe lambat (misal tes Mantoux). Sel T yang akan lebih banyak berperan dalam hipersensitivitas tipe lambat. Hipersensitivitas tipe lambat (delayed type hypersensitivity reaction).ditandai dengan munculnya erupsi kulit dalam waktu 1-3 hari setelah seorang kontak dengan suatu zat alergen yang sudah dikenal oleh sel T sebelumnya. Konsep kekebalan tipe lambat ini yang dipakai pada tes Mantoux. Pada tes ini sebenarnya kita ingin melihat apakah seseorang pernahterinfeksi oleh kuman TBC. Kasat mata, pada akhirnya sel T akan mengakibatkan sejumlah reaksi dalam tubuh yang menyebabkan terjadinya kemerahan dan tonjolan yang teraba keras pada tempat penyuntikan di lengan bawah.

Apa dan BagaimanaZat yang digunakan untuk tes Mantoux adalah sejumlah kecil kuman TB yang mati dan telah dimurnikan. Kemudian kuman ini disuntikkan sebanyak 0,1 ml dengan jarum kecil di bawah lapisan atas kulit lengan bawahkiri.
Hasil tes ini akan "dibaca" oleh tenaga kesehatan pada 48-72 jam setelah penyuntikan untuk dilihat dan diukur tonjolan keras yang terbentuk. Reaksi yang terjadi terhadap tes Mantoux adalah terbentuknyatonjolan yang teraba keras dan sekitarnya terlihat merah. Pada kasus-kasus di mana si anak alergi, warna kemerahan terlihat sangat hebat sehingga tampak menyamarkan hasil namun sekali lagi, yang diukur dalam tes ini
adalah tonjolan yang terbentuk dan bukan warna kemerahannya sehingga penting sekali melakukan perabaan pada tempat tes dan bila perlu menandai perbatasan penonjolan dengan tinta untuk kemudian diukur diameternya untuk dilaporkan dalam ukuran milimeter (bahkan 0 mm!)
Kapan Hasilnya Disebut Positif? Dan Apa Artinya?

Secara umum, tonjolan yang ukuran diameternya kurang dari 5 mm adalah negatif, 5-9 mm adalah meragukan, sedangkan ukuran · 10 mm adalah positif namun ada beberapa hal lain yang perlu diperhatikan untuk memulai pengobatan TB selain tes Mantoux. Tes Mantoux dapat memberikan hasil positif, positif palsu, negatif, atau negatif palsu (anergi).

Tes Mantoux bisa memberikan hasil positif bila:
* Seseorang pernah mengidap TB dan sudah sembuh
* Seseorang telah terinfeksi kuman tuberkulosis
* Pernah mendapat imunisasi BCG (namun biasanya diameter hasil
<10 mm, bila diameter ·15mm dan anak berusia · 2 tahun maka dianggap anak mendapat infeksi alamiah)
* Seseorang sedang mengidap TB

Hasil positif palsu bila terjadi reaksi silang dengan kuman yang mirip tuberkulosis.

Hasil negatif palsu bila:
* Sedang mengonsumsi obat-obatan yang menurunkan imunitas tubuh,
misalnya steroid atau obat kemoterapi
* Sedang terkena infeksi virus, misalnya campak, gondongan (mumps),atau rubella.
* Baru saja divaksinasi dengan virus hidup

Nah Retha kan baru aja di suntik hari Sabtu tanggal 14 Agustus 2010 dan sudah jam 2an siang pula, maka Retha suruh balik lagi untuk baca hasil test mantouxnya hari Senin tanggal 16 Agustus 2010 sore. berarti sudah 48 jam an lebih. Ya Tuhan..moga2 hasilnya negatif....




Selasa, 10 Agustus 2010

Chicken cream soup

Bahan I :


• 200 gr straw mushroom / jamur merang / jamur kancing
• 100 gr daging ayam giling
• 1 sdm butter
• 1 sdm garlic powder
• 1 buah bawang Bombay
• 1-2 sdm kecap inggris
• 2-3 lbr daging asap

Bahan II :

• 4 sdm butter
• 1.5 liter susu cair
• 5-6 sdm terigu
• 1/2 kotak kecil cream cair

Secukupnya gula, garam, lada, cincangan seledri, oregano bubuk, dan mustard

Cara membuat:

? Bahan I : Lelehkan butter, masukkan bawang Bombay, tumis hingga layu. Tambahkan daging asap, tumis hingga harum, masukkan daging ayam giling, jamur aduk-aduk hingga matang dan berubah warna. Masukkan kecap inggris dan garlic powder, aduk rata dan sisihkan.

? Bahan II : Lelehkan butter, masukkan terigu, aduk-aduk hingga tepung matang. Tuangi susu sedikit demi sedikit hingga soup mengental, beri gula, garam, dan lada, mustard, oregano, masak hingga mendidih. Terakhir masukkan cincangan seledri, aduk rata dan angkat.

Note : kalau kekentelan tambahin air aja

Soup Kepiting Jamur

Ini nih, resep yang gw pernah baca di majalah pas lagi nyalon dan buru2 dicatat di hp. Pengen bikin buat Aretha tapi belum sempet nyari daging kepitingnya. Kayanya enak nih, dishare aja dulu yah nanti kalo dah ketahuan enak diceritain lagi di sini.

Bahan :
1 sdm minyak goreng
1 siung bawang putih
1/2 sdt jahe cincang
150 gr daging kepiting
100 gr jamur hioko potong2
1 batang daun ketumbar
1sdt minyak wijen garam dan merica secukupnya
1 sdm maizena larutkan dengan sedikit air
1 putih telur kocok
700 ml air
Caranya
Tumis bawang putih dan jahe hingga harum. Masukkan daging kepiting aduk hingga rata lalu angkat dan sisihkan.
Didihkan air, pelan2 masukkan tumisan kepiting, jamur , daun ketumbar, minyak wijen, garam, merica bubuk, masak hingga matang.
Tuang larutan maizena, masak hingga mengental.
Masukkan putih telur, aduk cepat hingga berserabut