Sabtu, 14 Agustus 2010

Test Mantoux yang ke dua kalinya

Duh miris deh, Aretha semenjak yang radang itu, sampai sekarang belum sembuh batuknya bahkan kayanya berat banget, banyak slem. Udah 2 kali di bawa ke dokter semenjak terakhir di Medistra dengan Eric Gultom, tetep ga menunjukkan hasil yang membaik. Makanya gw rada ketakutan dan memutuskan untuk bawa Aretha lagi untuk ke dokter supaya ditest mantoux lagi, sementara gw juga check ke dokter untuk periksa paru2.
Riva dan sus yang bawa ke dokter Hanifah sementara gw sendirian ngecheck ke spesialis paru di RS PIK. Gw berharap banget supaya hasil test mantoux Aretha negatif. Ini dah kedua kalinya Aretha gw lakuin test kaya gini, terakhir waktu dia umur 7 bulan dan ternyata sekarang harus mengulang kaya gini lagi. Udah malah test BCG Retha kayanya fail soalnya ga muncul bisul di pahanya.
Yang mau tahu test mantoux tuh apa. Ini gw copy paste dari artikel Dr Wati:

Kenapa tes Mantoux
Infeksi tuberkulosis adalah hal yang perlu diwaspadai di negara kita karena Indonesia adalah negara endemik TB. Anak-anak kita bisa saja terkena infeksi ini. Salah satu cara mendiagnosis TB pada anak adalah dengan
tes Mantoux. Kebetulan juga baru-baru ini di milis sehat terjadi "perdebatan" tentang tes Mantoux ini. Apakah terjadi karena penumpukan sel darah putih?  Mungkin tidak ada salahnya juga kalau kita coba bahas di sini, ya.

The Story Behind.. (Konsep antigen ? antibodi)
Tubuh kita mempunyai banyak sekali pelindung. Tuhan sudah menciptakan kita dengan sistem pertahanan yang lengkap dari yang kasat mata seperti kulit sampai sistem imunitas tubuh untuk melindungi kita dari invasi virus,bakteri, jamur, atau parasit. Bila ada zat asing (misalnya virus) yangberhasil lolos dari pertahanan tubuh eksternal kita (kulit, mukosa, airliur) sistem imunitas kita akan bekerja. Berbagai sel yang bertugas untuk memerangi zat asing ini akan sibuk bekerja. Sel yang bertugas untuk melindungi tubuh adalah sel darah putih. Kelima tipe sel darah putih (netrofil, eosinofil, basofil, limfosit, dan monosit) akan aktif bekerja melawan zat asing yang masuk. Salah satu sel yang paling aktif dan gigih melawan zat asing yang masuk adalah limfosit. Limfosit terdiri dari 2 jenis sel, yaitu sel B dan sel T. Saat zat asing masuk kedalam tubuh, kedua jenis limfosit ini akan langsung aktif dan mulailah serangkaian proses imunitas untuk melawan zat asing tersebut. Sel B kemudian akan membentuk imunitas humoral (hormon) yang dapat dengan cepat menyebar ke seluruh tubuh sedangkan sel T akan membentuk imunitas selular (mengaktifkan 3 macam sel T yang lain: sel T pembunuh, sel T penolong, dan sel T penekan) yang responnya lebih lambat. Sistem kekebalan ini bersifat spesifik untuk setiap antigen dan memiliki komponen memori sehingga setiap saat, sewaktu zat asing yang sama masuk ke dalam tubuh, sistem imunitas kita sudah mengenalnya dan langsung memberikan reaksi. Pada beberapa orang, sistem imunitas ini sangat mudah dipicu oleh zat-zat yang sifatnya alergenik. Respon yang diberikan juga berlebihan. Proses yang terjadi ini disebut hipersensitivitas. Secara umum ada 2 tipe hipersensitivitas; hipersensitivitas tipe cepat (misal asma, alergi kulit) dan hipersensitivitas tipe lambat (misal tes Mantoux). Sel T yang akan lebih banyak berperan dalam hipersensitivitas tipe lambat. Hipersensitivitas tipe lambat (delayed type hypersensitivity reaction).ditandai dengan munculnya erupsi kulit dalam waktu 1-3 hari setelah seorang kontak dengan suatu zat alergen yang sudah dikenal oleh sel T sebelumnya. Konsep kekebalan tipe lambat ini yang dipakai pada tes Mantoux. Pada tes ini sebenarnya kita ingin melihat apakah seseorang pernahterinfeksi oleh kuman TBC. Kasat mata, pada akhirnya sel T akan mengakibatkan sejumlah reaksi dalam tubuh yang menyebabkan terjadinya kemerahan dan tonjolan yang teraba keras pada tempat penyuntikan di lengan bawah.

Apa dan BagaimanaZat yang digunakan untuk tes Mantoux adalah sejumlah kecil kuman TB yang mati dan telah dimurnikan. Kemudian kuman ini disuntikkan sebanyak 0,1 ml dengan jarum kecil di bawah lapisan atas kulit lengan bawahkiri.
Hasil tes ini akan "dibaca" oleh tenaga kesehatan pada 48-72 jam setelah penyuntikan untuk dilihat dan diukur tonjolan keras yang terbentuk. Reaksi yang terjadi terhadap tes Mantoux adalah terbentuknyatonjolan yang teraba keras dan sekitarnya terlihat merah. Pada kasus-kasus di mana si anak alergi, warna kemerahan terlihat sangat hebat sehingga tampak menyamarkan hasil namun sekali lagi, yang diukur dalam tes ini
adalah tonjolan yang terbentuk dan bukan warna kemerahannya sehingga penting sekali melakukan perabaan pada tempat tes dan bila perlu menandai perbatasan penonjolan dengan tinta untuk kemudian diukur diameternya untuk dilaporkan dalam ukuran milimeter (bahkan 0 mm!)
Kapan Hasilnya Disebut Positif? Dan Apa Artinya?

Secara umum, tonjolan yang ukuran diameternya kurang dari 5 mm adalah negatif, 5-9 mm adalah meragukan, sedangkan ukuran · 10 mm adalah positif namun ada beberapa hal lain yang perlu diperhatikan untuk memulai pengobatan TB selain tes Mantoux. Tes Mantoux dapat memberikan hasil positif, positif palsu, negatif, atau negatif palsu (anergi).

Tes Mantoux bisa memberikan hasil positif bila:
* Seseorang pernah mengidap TB dan sudah sembuh
* Seseorang telah terinfeksi kuman tuberkulosis
* Pernah mendapat imunisasi BCG (namun biasanya diameter hasil
<10 mm, bila diameter ·15mm dan anak berusia · 2 tahun maka dianggap anak mendapat infeksi alamiah)
* Seseorang sedang mengidap TB

Hasil positif palsu bila terjadi reaksi silang dengan kuman yang mirip tuberkulosis.

Hasil negatif palsu bila:
* Sedang mengonsumsi obat-obatan yang menurunkan imunitas tubuh,
misalnya steroid atau obat kemoterapi
* Sedang terkena infeksi virus, misalnya campak, gondongan (mumps),atau rubella.
* Baru saja divaksinasi dengan virus hidup

Nah Retha kan baru aja di suntik hari Sabtu tanggal 14 Agustus 2010 dan sudah jam 2an siang pula, maka Retha suruh balik lagi untuk baca hasil test mantouxnya hari Senin tanggal 16 Agustus 2010 sore. berarti sudah 48 jam an lebih. Ya Tuhan..moga2 hasilnya negatif....




Tidak ada komentar:

Posting Komentar