Senin, 16 Agustus 2010

48 Jam Penantian yang sangat melelahkan

Menjadi seorang ibu ternyata merupakan sesuatu hal yang benar2 tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Mungkin orang lain yang belum menjadi seorang ibu tidak bisa merasakan apa yang kita rasakan. Pada saat sudah terjun kedalamnya barulah tahu apa artinya seorang ibu. Seorang ibu ternyata tidak bisa egois dengan dirinya sendiri.
Bukan...bukan itu yang ada dipikiranku...yang ada di pikiranku " Gimana Aretha?" Apakah dia bisa tertular?" Apakah dia sudah tertular?" Ya Tuhan tolong lindungi anakku.
Tidak ada terbesit satupun pikiran tentang bagaimana aku selanjutnya dengan penyakit ini, tapi yah itu hanya Aretha...Aretha...Aretha saja yang terpikirkan.
Selama beberapa hari dari mulai Aretha ditest mantoux, aku juga mulai minum pengobatan TB tersebut. Tetapi karena pikirannya selalu di Aretha dan rasa kawatirnya benar2 dashyat, hampir tiap jam aku menangis karena selalu kepikiran bagaimana nanti dengan Aretha, bagaimana kalao dia benar2 tertular dan hasil test mantouxnya positif? Dan untuk tahu hasilnya dibutuhkan waktu minimal 48 Jam untuk membaca hasil test tersebut.
Apakah dia mampu minum obat sebanyak itu? Apakah tubuhnya akan bertambah kurus? Apakah dia akan merasakan kesakitan, bagaimana efek sampingnya ke dia?
Semakin lama kekawatiran mendesak ke dada, dan berujung imbas pada rasa sakit yang amat sangat di lambung.
Sudah beberapa hari semenjak minum obat tersebut ditambah rasa khawatir, rasanya tidak bisa lagi merasakan hidup yang benar2 santai lagi.Mual menyerang, badan benar2 lemas dan tidak mampu beraktivitas apapun. Hampir setiap jam bahkan terbangun di tengah malam hanya berusaha melihat tonjolan di kulit Aretha dan kemudian menghela nafas lega karena tidak melihat benjolan apapun terbentuk di hasil test mantoux tersebut. Ini merukapan 48 Jam penantian yang sangat melelahkan bagiku ditambah kondisi batuk Aretha yang tidak membaik sama sekali.
Ingin rasanya berteriak " Tuhan...aku tidak sanggup !"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar